header

Free Domain

HUMOR

|

Lowongan Kerja Satpam
Udin berniat mencari satpam. Iap un memasang iklan di koran. Seorang laki-laki bertubuh kerempeng datang untuk di interview.

"Saya nyari satpan yang berjiwa budiman, punya rasa curiga, sorot mata tajam, waspada, dan punya pendengaran tajam," kata Udin.

"Saya juga mau satpam yang fisiknya kuat, terlihat garang." lanjut Udin.

Si laki-laki itu menyahut, "Maaf pak, kalau kriterianya seperti itu, mungkin lebih cocok buat istri saya.”
Irit Ongkos
Sehabis pulang dari sekolah. Tiba-tiba, Budi datang terengah-engah.

"Kamu ngapain, kayak orang diuber-uber,” tanya ayahnya.

Si Budi menjawab,"Yah, yah, ternyata aku bisa hemat duit 2000 rupiah. Waktu pulang sekolah tadi, aku lari di samping becak. Ayah tahu kan, ongkos becak dari sekolah sampe rumah itu 2000 rupiah."

Ayah Budi malah membalas,"Bud, Bud, kamu salah. Harusnya kamu lari di samping taksi. Ongkos taksi dari sekolah ke rumah kita 10.000 rupiah.”
Nama Jalan
Johny, teman Udin dari Inggris, datang berkunjung ke rumah. Dari bandara, Johny secara iseng membaca nama-nama jalan di jakarta.

"Kota kamu ini luar biasa ya. Tadi, sewaktu mau ke rumah kamu, banyak nama jalan. Saya juga baca nama jalan, yang mungkin terpanjang di dunia," tutur johny dengan logat inggrisnya.

Udin tersenyum. "Wah, senang, Anda bisa menilai kota saya. Tapi, saya malah tidak tahu soal jalan itu."

johny menyahut,"Itu, saya lihat di jalan masuk, ada nama Jalan pelan-pelan banyak anak kecil."
Cuma Butuh Istirahat
Sudah dua hari Budi sakit. Ia pergi ke dokter yang praktek dekat rumah kontrakannya.

"Saya tidak enak badan dok,” kata Budi saat ditanya keluhannya.

Dokter lalu memeriksanya. "Ah, Anda ini tidak apa-apa. Cuman perlu istirahat satu minggu. Pasti sudah sehat lagi," kata dokter.

Buru-buru Budi menyahut. "Dok, saya tidak bisa istirahat selama itu."

Dokter menjawab,"Kenapa pak? Masalah kantor? Nanti akan saya buatkan surat keterangan."

Budi menukas,"Bukan itu dok. Masalahnya, kontrakan rumah saya tinggal dua hari lagi..!"

Rugi Tapi Untung
Seorang wartawan mendapat tugas wawancara dengan pemilik toko elektronik. Hari itu, toko ini barusan dirampok dan kerugian ditaksir ratusan juta.

"Berapa kerugian yang Bapak alami dalam kasus ini," tanya Si wartawan sambil mencatat di notenya.

"Ah, cuman Rp 100 juta saja. Saya beruntung, karena perampokan terjadi hari ini, dan bukan kemarin."

Si wartawan sedikit bingung, "Bapak ini kerampokan kok beruntung."

Si pemilik toko menyahut, "Begini mas, karena pada hari ini, seluruh barang elektronik lagi saya diskon 50 persen.'
Pembeli Adalah Raja
Siang yang terik itu, Udin antre membeli es cendol di dekat rumah. Tinggal dua orang yang dilayani, tiba-tiba seorang pria datang.

"Hei bang, sampeyan kalau jualan yang bener dong. Masak, rasanya nggak manis," teriaknya.

Si tukang cendol tentu saja kaget.

"Maaf, apa memang begitu, nanti saya ganti Mas."

Si pria nggak mau kalah.

"Eh, Abang tahu nggak, pembeli itu raja. Jangan dikecewakan dong."

Si tukang cendol menyahut,"Tahu sih mas, kalau pembeli itu raja, tapi saya belum pernah dengar, ada raja yang membeli cendol."

Sesuai Prosedur
Seorang polisi sedang sial. Ia didakwa melakukan perbuatan yang menyebabkan hilangnya nyawa orang lain.

"Apa Saudara menyesal," kata hakim di pengadilan.

"Ya, Pak," jawab polisi tsb.

"Tapi, ada yang lebih saya sesalkan." Hakim lalu meminta ia bercerita.

"Sebetulnya, tindakan saya sudah sesuai prosedur. Tindakan korban yang saya sesalkan. Saya sudah beri tembakan peringatan, tapi tetap lari. Saat pistol saya arahkan ke kakinya, tiba-tiba dia berhenti lari dan jongkok. Yah, peluru saya nyasar ke kepalanya Pak."

Operasi Penertiban
Sekelompok Petugas melakukan operasi penertiban pekerja seks komersial(PSK). Ketika menggaruk di suatu kawasan, petugas harus berdebat dengan seorang PSK.

"Hai, kamu segera naik ke truk itu. Dan, kamu juga," perintah si petugas.

"Lho, saya mau dibawa ke mana Pak," tanya si PSK.

"Kamu akan kami bawa ke kantor dinas sosial," jawab si petugas.

"Kalo, saya sih dibawa ke mana saja oke, Pak, asal tarifnya cocok," tukas si PSK.
Sang Pelupa
Udin baru saja membeli mobil baru. Tiap kali mengendarai mobilnya, ia selalu merasa bahagia dan tidak peduli sekelilingnya. Sore itu, Udin dalam perjalanan pulang dari mal. Tapi, dia merasa ada yang tidak beres. Dia berhenti dan meneliti semua belanjaan. Tak ada yang terlupa.

Sepuluh menit kemudian, Udin dan mobil barunya masuk garasi rumah. Putrinya yang terkecil menyambutnya,"Lho, Pa, mama mana?."
Sarung Tinju
Pak john membangun sasana tinju. Semua posisi pekerjaan sudah terisi, kecuali bagian sekretaris.

”Gimana ini, kok sampe sekarang belum ada sekretaris yang bisa lolos tes,” kata Pak john kepada Udin.

"Lha,kok bisa gitu Pak," tanya Udin.

Pak John menjawab,"Kata personalia, calon sekretaris rata-rata gagal ketika diminta mengetik dengan komputer."

Udin lalu meminta kertas yang berisi kriteria untuk posisi sekretaris di sasana tinju itu. "Yang pantes Pak, gagal semua, lah syaratnya aja harus mengetik pake sarung tinju."

0 komentar: